Buku

1. Never be Alone, Penerbit Andi, kumpulan cerpen, ditulis bersama Arie Saptaji, 2005


Buku ini ditulis bersama Arie Saptaji pada tahun 2005. Diterbitkan Penerbit Andi, Yogyakarta. Buku ini mengalami cetak ulang sebanyak 3 kali (sekali cetak 2000 buah), sehingga sejauh ini sudah ada sekitar 8000 buku yang terjual di pasar.

Cerpen-cerpen yang ada di dalam buku ini nuansa Nasrani-nya cukup kental, sehingga subjudul yang diberikan oleh penerbitnya: Kumpulan Cerpen tentang Kemenangan Iman di Balik Pergumulan Hidup.

SINOPSIS di sampul belakang buku:

Julie Getreda alias Teda murid baru dari Jakarta itu langsung menyita perhatian teman-teman di sekolah Ester. Sebenarnya sih Ester tidak keberatan apalagi iri dengan kehadirannya tapi melihat apa yang telah dilakukan Teda padanya, pengen rasanya Ester minta Tuhan menghilangkannya dari planet ini.

Semua berawal dari acara natal sekolah. Ester, sebagai ketua panitia, ditegur keras oleg guru agamanya karena Teda dan kelompoknya tampil mendadak menyajikan dance diiringi hangar binger Like A Prayer-nya Madonna. Tidak hanya itu, Teda telah membuat persahabatan Ester dengan sobat kentalnya, Yanti, merenggang karena Ester menilai Yanti tidak lagi sepaham dengan dirinya tentang Teda. Namun yang paling menyakitkan, Teda telah mencuri Bowo, cowok yang selama ini mengisi hari-hari Ester. Di sela-sela kekesalan hati Ester, terdengar kabar kalau Teda mengalami kecelakaan yang menurut Ester kecelakaan yang pantas. Namun, apakah ini yang Ester mau? Atau Tuhan bakal marah atas sikap Ester?

Penasaran dengan endingnya? Baca kumpulan cerpen rohani remaja ini! Buku ini berisi sebelas cerpen pilihan di antaranya: “Aku Benci Teda”, “Kado Kejutan”, dan “Ketika Lari-lari Sore” yang akan mengisahkan sisi-sisi kehidupan kristiani yang banyak kita temui sehari-sehari sebagai orang muda. So, don’t miss it!

**********

2. Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pencarian Kolam Mukjizat, Pustaka Ninja (indie), dongeng anak-remaja, 2011

Buku ini diterbitkan indie (self-publishing). Pengerjaannya dibantu Angelia Lionardi (cetakan 1) dan Zul M.S. (cetakan 2) sebagai ilustrator dan Yosua Agustinus Sirait sebagai desainer grafis serta layouter.

Buku ini direncanakan terbit berseri. Ke depan akan ada 3 seri yang menyusul.

SINOPSIS di sampul belakang buku:

Tari tak pernah menduga kalau dirinya bakal berada di Rumah Damai, sebuah rumah yang dibuat oleh seorang pria bernama Pak Raiksa atau Si Tuan Malam untuk menampung anak-anak kecil yang ditinggalkan orang tua mereka di sebuah negeri bernama Harigia. Awalnya ia sedih dengan keadaan itu, namun ia bertemu dengan seorang sahabat baik bernama Nina di sana.

Pertemuan keduanya di Rumah Damai ternyata berlanjut menjadi sebuah kisah petualangan. Tak lama setelah Tari berada di Rumah Damai, petualangan mencari kolam yang telah lama hilang diadakan oleh Tuan Malam dan beberapa petualang lainnya dari Harigia. Petualangan itu membawa mereka bertemu dengan seorang musuh keji bernama Dewi Buntaly yang berniat menghancurkan segenap negeri Harigia dengan bantuan kekuatan arwah jahat, serigala, dan raksasa.

**********

3. 366 Reflections of Life: Kisah-kisah Kehidupan yang Meneduhkan Hati, Bhuana Ilmu Populer (Kompas Gramedia), Inspirasi (Umum), 2012

Isi buku ini campur-baur. Intinya, buku ini mengajak pembaca berefleksi dengan berbagai kisah dan kejadian dalam kehidupan ini. Ada kisah dan renungan dari: pertemuan terakhir kedua proklamator, sebuah cerpen Leo Tolstoy, seorang wanita yang dikecewakan oleh kekasihnya, bayi yang diserahkan kepada orang lain begitu dilahirkan, TKW yang meninggal seorang diri di negeri asing, pengalaman Lumiere bersaudara waktu menampilkan film pertama dalam sejarah dunia, kebiasaan John Petrucci berlatih gitar, dan berbagai tulisan lainnya dengan tema yang variatif.

SINOPSIS di sampul belakang buku:

366 tulisan di buku ini hendak mengajak Anda melihat dan merenungkan berbagai sisi kehidupan yang dinamis dan terus bergejolak. Ada tulisan yang mengajak Anda untuk terus bertahan di masa sukar. Ada yang berupaya memetik hikmah dari sebuah film atau buku. Ada juga ajakan untuk memetik pelajaran berharga dari kisah seorang tokoh, atau orang biasa yang sering kita jumpai dalam keseharian. Ada tulisan yang diangkat dari peristiwa-peristiwa bersejarah, ada juga yang diangkat dari hal-hal kecil dalam keseharian.

366 tulisan pendek yang ada di buku ini bersifat reflektif dan inspiratif, menawarkan kesegaran untuk kesesakan, penderitaan, dan kesusahan dalam hidup kita yang tak pernah hilang dan datang silih berganti. Lewat buku ini, semoga Anda mendapatkan pencerahan dan kedamaian untuk terus melanjutkan hidup dengan pengharapan.

**********

4. Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pendekar Gitar dan Penggali Kubur, Pustaka Ninja (indie), dongeng anak-remaja, 2013

Buku ini diterbitkan indie (self-publishing). Pengerjaannya dibantu Zul M.S. sebagai ilustrator dan Yosua Agustinus Sirait sebagai desainer grafis serta layouter. Buku ini direncanakan terbit berseri. Ke depan akan ada 2 seri lain yang menyusul.

SINOPSIS di sampul belakang buku:

Inilah kisah petualangan Raiksa yang pertama, saat dia masih kecil. Petualangan ini terjadi karena Raiksa harus mencari obat untuk adiknya yang sakit keras. Perjalanan menuju kota untuk mencari obat harus melintasi Perbukitan Hijau yang angker dan menyeramkan. Banyak kabar tersiar bahwa Perbukitan Hijau sudah tidak aman dilintasi manusia -- ada kekuatan kegelapan di sana.

Petualangan ini membawa Raiksa bertemu dengan Pendekar Gitar dan Penggali Kubur. Dengan kesaktian yang dimiliki Pendekar Gitar, hewan-hewan di Perbukitan Hijau mengamuk dengan hebat, mencoba meruntuhkan kekuatan kegelapan yang selama bertahun-tahun menyelimuti Perbukitan Hijau. Di petualangan inilah Raiksa mendapat julukan Si Tuan Malam.

**********

5. Surga di Warung Kopi, Bhuana Ilmu Populer (Kompas-Gramedia), Novel/Fiksi, 2014


Buku ini lahir karena kesukaan saya nongkrong di warung kopi. Sebagian besar naskahnya saya tulis di warung kopi. Ini novel pertama saya yang diterbitkan oleh penerbit mayor. 

SINOPSIS di sampul belakang buku:

Urip mung mampir ngombe, hidup cuma mampir minum. Hidup cuma mampir ngopi.

Di warung kopi, semua orang datang dan pergi. Di warung kopi, orang bisa tampak menjadi lebih lega, santai, dan gembira. Di warung kopi, tidak sedikit manusia yang menciptakan surga kecil barang sesaat untuk dirinya.

Lewat sebuah kejadian tak terduga, suatu ketika Iwan berada dalam dunia antara hidup dan mati. Ia bertemu dengan pacar, kawan-kawan, dan ayahnya yang telah tiada. Pertemuan-pertemuan itu terjadi di warung kopi—kenangan demi kenangan pun bermunculan. Kenangan-kenangan itu melahirkan kebahagiaan—mendatangkan surga di hati Iwan.

Memento mori, semua manusia pasti mati. Semua manusia akan menuju liang lahat, lalu pindah ke alam lain.



**********

6. Melati dalam Kegelapan, Gramedia Pustaka Utama, Novel Dewasa/Fiksi, 2014


Novel ini lahir saat saya menempati rumah kontrakan baru yang sepi, dan ingatan pada sebuah berita tentang seorang wanita yang dibunuh oleh pacarnya sendiri.

SINOPSIS di sampul belakang buku:

Karier Tony bagus, ia berhasil membeli sebuah rumah. Orangtuanya ingin ia segera menikah. Tony sudah punya calon istri, namun tak yakin pernikahan akan membuatnya bahagia.

Dalam kebimbangannya, Tony malah mengalami hal-hal mengerikan. Ia dihantui seorang gadis yang tewas dibunuh pacarnya. Lalu, suatu ketika, di kamarnya ia menemukan kepala anjing yang dipenggal dan dimasukkan ke kardus. Di dinding tertoreh tulisan "UTANGMU ADALAH UTANG DARAH!" dengan darah anjing itu.

Siapakah gadis yang menghantuinya? Mengapa tiba-tiba Tony diteror? Apakah Tony memutuskan akan menikah?

**********

7. Tewasnya Gagak Hitam, Gramedia Pustaka Utama, Novel Dewasa/Fiksi, 2016

Novel ini lahir ketika saya mulai banyak membaca Agatha Christie, Sherlock Holmes, S. Mara Gd, dan menonton beberapa film tentang kasus pembunuhan dan kejahatan. Cerita ini dilanjutkan dengan dua sekuel lainnya, menjadi sebuah trilogi.

"Pengarang Ditemukan Tewas Gantung Diri"---itulah judul berita di koran yang membuat Elang Bayu Angkasa, seorang pelukis, penasaran. Apalagi pengarang yang tinggal di Singkawang dan bernama samaran Gagak Hitam itu tidak meninggalkan jejak sama sekali, kematiannya misterius. Terpancing rasa ingin tahu, Elang pergi ke Singkawang, menyelidiki kematian itu.

Saat Elang baru saja menyelidiki misteri kematian Gagak Hitam bersama Agung, polisi di Singkawang, kematian lain menyusul. Seorang dokter bernama Nina Sekarwati ditemukan tewas gantung diri di Jakarta. Elang tercengang ketika mendengar di kamar dokter naas itu ada tulisan dari lipstik ditorehkan di dinding: "Merpati Putih menyusulmu".

Pengarang dan dokter---dua kota, dua kematian, dua misteri. Teka-teki apa yang tersembunyi?


**********

8. Menulis untuk Kegembiraan, Buana Karya, Nonfiksi, 2016

Buku ini lahir karena saya ingin membagi hal-hal yang berhubungan dengan kepenulisan.


Menulis agar sukses? Menulis agar kaya? Tampaknya itu sudah dibahas dalam buku-buku lain. Buku ini hendak menawarkan pandangan berbeda: Anda bisa bergembira dengan menulis. Kegembiraan itu muncul ketika Anda bisa menuangkan isi pikiran Anda lewat tulisan, bahkan sebelum ada pembacanya.

Agar kegembiraan Anda lebih optimal, Anda diajak memahami mana tulisan yang cukup didokumentasikan, dan mana yang perlu dipublikasikan. Seringkali, banyak orang gagal bergembira dalam tulis-menulis karena berpikir semua tulisannya perlu dipublikasikan.

Buku ini juga memuat pengalaman penulis dalam memublikasikan tulisan-tulisannya. Sejauh ini Sidik Nugroho sudah menghasilkan berbagai jenis tulisan fiksi dan nonfiksi, panjang dan pendek. Ada tulisannya yang diterbitkan penerbit besar, juga secara mandiri. Lewat pengalaman yang ia bagikan, semoga kegembiraan Anda bertambah dengan membaca buku ini.

**********

9. Neraka di Warung Kopi, Gramedia Pustaka Utama, Novel Dewasa/Fiksi, 2016

Novel ini merupakan lanjutan dari Tewasnya Gagak Hitam. Begini sinopsisnya:

Pemilik sebuah warung kopi dibunuh brutal, mayatnya ditemukan dalam keranjang yang biasanya digunakan pedagang di pasar untuk berjualan. Warung kopinya dirusak, porak-poranda. Judul berita di surat kabar pun muncul:

“Neraka di Warung Kopi”.

Penyelidikan terhadap kasus pembunuhan itu menggiring Elang dan Agung berurusan dengan kepemilikan tanah: ada tanah yang dirampas, dan perampasnya ternyata penjahat kenamaan. Saat misteri hampir tersibak, kejahatan lain menyusul, dua korban ditemukan tewas di pulau yang sunyi.

“Bagi beberapa orang, kematian adalah duka, perpisahan abadi. Tapi bagi orang-orang itu, kematian adalah bisnis.”

No comments:

Post a Comment